Kisah Inspiratif, Bahagia Itu Sederhana
Gambar viva.co.id
Dalam hidup pasti ada warna yang tersirat dan tersurat di dalamnya, kita memiliki hal yang terkadang orang lain tak memilikinya. Namun kita juga tak bisa memiliki yang orang lain punya. Tergantung kita mau menikmatinya lewat sisi mana. Manusia tercipta untuk saling membantu tanpa memandang siapa dia. Manusia tak luput dari rasa ego dan nafsu yang tinggi.
Kali ini saya akan bercerita tentang persahabatan dua anak manusia yang saling melangkapi satu sama lain. Meski mereka tidak terlahir sempurna namun kebersaamaan dan perbedaanlah yang membuat warna dalam cerita hidup mereka.
Suatu hari ada seorang perempuan, anak yang tengah berhayal sendirian. Dia berhayal andai saja saya seperti kupu-kupu itu terlihat cantik dan terbang tinggi ke angkasa, terbang bebas mengepakkan sayap-sayap nan indah dan dikagumi semua orang yang melihat keindahan sayapnya. Mungki itu sebuah hayalan di kala waktu luang tersimpan.
Datanglah seorang sahabatnya yang menghampirinya di tepi pantai. "Apa yang sedang kau lakukan", "Berhayal" jawab seorang anak yang ingin menjadi kupu-kupu itu. "Apa yang kau dapatkan dari berhayal, bukankan itu hanya membuang waktumu untuk melakukan suatu hal yang nyata?" Keritik sahabatnya.
"Terlalu takut untuk aku melakukanya, mungkin berhayal adalah kebahagian tersendiri yang membuatku mampu menghibur diriku" tatapan gadis itu kosong seolah impiannya menjadi seperti kupu-kupu hilang dalam bayanganya. Seorang sahabat tak akan membuat sahabatnya sedih bahkan menangis. Sahabatnya pun berfikir dan mencari cara apa yang bisa dia lakukan untuk membuat sahabatnya itu tersenyum kembali.
Dengan senyum sahabat itu menarik tangan sahabatnya dan segera mendudukanya di kursi rodanya dan ia melepas syal yang tadinya melilit leher sahabat dan membentangkanya di belakang pundak sahabatnya dan menyuruhnya untuk memegang ujung syal kiri dan kanan. "Apa yang kau lakukan?" tanya sahabatnya penuh kebingungan. Sahabat hanya tersenyum dan segera mendorong kursi roda itu di tengah pasir ke tepian mencari tempat yang lebih nyaman.
Sahabat mendorong kursi roda itu semakin lama semakin kencang sambil berkata "coba kau bentangkan tangan mu dan pejamkan matamu bayangkan kau terbang seperti kupu-kupu yang ada dalam bayanganmu tadi." Sahabatnya pun melakukan apa yang dikatakan sahabat dan perlahan ia membuka matanya sambil mengepakngepakkan sayapnya, senyumnya mengembang indah dalam raut wajah yang mungil itu. "Aku terbang, aku terbang".
Mereka tersenyum bahagia menikmati setiap menit keindahan bersama tertawa dan sahabat dapat memwujudkan impian sahabatnya dengan cara yang seserhana namun mampu membuat sahabtanya bahagia.
Lagi-lagi bahagia itu sederhana, asal kita ikhlas melakukan apa yang kita lakukan untuk seorang yang kita sayang bahagia pasti akan datang. Mereka berbeda namun perbedaan menyatukan mereka.
0 komentar:
Posting Komentar