Ini adalah contoh pendahuluan yang terdapat pada proposal ternak sapi perah yang saya unggah.
Desa (nama desa)
merupakan salah satu desa dari (sebanyak) desa
di Kecamatan (nama kecamatan) yakni dengan Luas (berapa ribu) Ha, dengan potensi
jumlah penduduk mencapai (berapa ribu)
jiwa (data BPS 2010), dimana sebagian
besar penduduk Desa (nama desa)
memiliki pekerjaan sebagai petani,
baik sebagai petani pengolah lahan sawah, pengolah lahan kering dan sekaligus sebagai petani ternak sapi perah.
Peternakan yang paling umum dikelola para petani di Desa
(nama desa) yakni ternak sapi perah,
ternak domba dan ternak ayam. Untuk para peternak sapi perah,
ternak sapi perah diperoleh oleh para petani ternak ini
baik dari sapi milik sendiri dan sebagian besar lagi petani ternak memperoleh
sapi dari sapi milik orang lain yang dikelola dengan sistem bagi hasil antara petani dengan pemilik
(sistem kadas-mengadas), dan
sebagian petani juga menghadapi kendala permodalan dalam rangka pengembangan populasi ternak.
Jika ditinjau
dari topografi, Desa (nama desa) merupakan daerah
sedang dimana pada musim penghujan petani ternak sapi perah masih lebih gampang dalam memelihara temak sapi mereka, karena banyak rumput dan hijuan makanan ternak (HMT) yang
bisa dimanfaatkan sebagai pakan ternak mereka. Namun di saat musim kering/musim
kemarau masyarakat cukup kesulitan mencari rumput dan hijauan untuk pakan ternak. Di sarnping permasalahan pakan ternak di saat musim
kemarau/kering, petani ternak juga
rnengalami kesulitan dalam pemberian air minum temak-ternak mereka, para petani
harus berjalan menuju sungai (nama sungai) yang
berjarak 1 KM dari lingkungan peternak.
Ditinjau dari
sistem perneliharaan ternak sapi perah,
dikelola dengan sistem tradisional, yakni tanpa pengelolaan sapi
modern, baik dari segi pakan ternak, perlakuan kesehatan ternak maupun kandang
ternak yang layak.
Dari segi pakan
ternak, petani ternak di Desa (nama desa)
sampai saat ini belum memanfaatkan pakan altematif dengan sentuhan teknologi
modern seperti pemanfaatan jerami dengan permentasi sebagai bahan makanan ternak
serta pengelolaan Hijauan Pakan
Ternak (HPT) yang baik dalam meningkatkan
produktifitas petani ternak sapi perah.
Sebagaian besar petani ternak di Desa (nama desa) masih awam
akan penyakit serta pengelolaan kandang ternak yang baik serta pemanfaatan
limbah produksi ternak seperti sisa pakan dan pemanfaatan kotoran/
limbah sebagai pupuk
kandang dengan nilai jual yang lebih tinggi. Dari berbagai permasalahan
yang dihadapi petani ternak sapi di Desa ..... ini maka petani ternak
menghimpun diri dalam suatu wadah
/organisasi yaitu Kelompok Ternak Sapi perah “NAMA KELOMPOK” Desa ......
Melalui
Kelompok ternak sapi ini diharapakan untuk ke depan segala permasalahan yang
dihadapi oleh petani ternak sapi perah bisa diatasi secara bersama-sama. Baik itu kendala permodalan, kendala
pengelolaan pakan ternak dan limbah ternak, serta kendala lainnya yang
dihadapi oleh petani ternak. Sehingga
tercapai produktifitas dan kesejahteraan petani ternak
yang semakian meningkat.
Dari
uraian di atas dapat dirumuskan
berbagai permasalahan yang dihadapi oleh petani ternak sapi perah di Desa (nama desa), sebagai
berikut:
1. Petani
ternak sapi kesulitan permodalan dalam pengembangan dan peningkatan populasi ternak sapi perah yang
dimilikinya.
2. Petani
ternak sapi perah masih
kesulitan dalam mendapatkan dan pengolahan Hijauan Pakan Ternak (HPT) di saat
musim kemarau.
3. Petani
ternak di saat musim kemarau
mengalami kesulitan memperoleh
air bersih untuk minuman ternak, memandikan ternak sapi perah dan
pengairan tanaman Hijauan Pakan Ternak (HPT).
Versi Word lengkap
Download disini GRATIS.
0 komentar:
Posting Komentar